SEKOLAH KEBANGSAAN ISLAH

SEKOLAH KEBANGSAAN ISLAH

Monday, 7 July 2014

PERBANYAKKAN BERDOA DI BULAN RAMADHAN INI..............










Rasulullah saw bersabda,” Dosa orang yang sedang berpuasa itu tidak ditolak (HR Ibnu majah)
Mengapa doa orang yang berpuasa tidak ditolak? Karena orang yang berpuasa hatinya bersihm jiwanya suci, sikap sombongnya melemah dan sikap tamaknya hancur. Oleh karena itu, dia lebih dekat dan lebih taat kepada Tuhan, meninggalkan makanan dan minuman karena takut kepada Sang Maha Pemberi. Dia tidak memperturutkan hawa nafsu karena mentaati Tuhan Pemilik langit dan bumi
Abi Musa al-Asyari meriwayatkan Rasulullah saw bersabda,” Doa itu adalah ibadah (HR Abu Dawud dan mulsim)
Jika anda melihat banyak orang berdoa, maka ketahuilah bahwa dia dekat kepada Allah dan meuakini kekuasannyaNya
Sahabat bertanya, “Rasulullah, apakah Tuhan kami dekat sehingga kami cukup bermunjat atau jauh sehingga kami harus menyeru-Nya? Allah kemudian berfirman;
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (al-Baqarah : 186)
Abu Musa al-Asari meriwayatkan Rasulullah saw bersabda, “Kalian tidak berdoa kepada Zat yang tuli dan ghaib. Kalian sedang berdoa kepada Zat yang Maha Mendengar dan lebih dekat dengan kalidan dari pada urat nadi lehernya (HR Bukhari – Muslim)
Doa itu adalah tali penolong, ikatan yang kuat dan sarana untuk berhubungan dengan Allah. Allah menyeru kita untuk berdoa kepada-Nya. Dia menganjurkan kita agar memohon kepda-Nya.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (al-Araf : 55)
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al-Mukmin : 60)
Bulan ramadhan adalah bulan doa, bulan dimana permohonan dikabulkan dan doa diterima. Wahai orang berpuasa yang kedua bibinya kering, hatinya haus dan perutnya lapar, perbanyak berdoa dan mintalah dengan bersungguh-sungguh. Allah swt menggambarkan hamba-Nya yang saleh dalam ayat berikut
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (al-Anbiya : 10)
Pengabulan doa adalah sebuah kemuliaan diatas kemuliaan apalagi bila berlangsung pada bulan yang juga sangat mulia
“Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah selain doa” (HR Ahmad dan at-Turmudzi)
Mathraf bin as-Syukhair berkata, ”Aku mengingat sekelompok perbuatan baik dan ternyata perbutan baik itu banyak, ada puasa dan ada shalat. Dan ternyata, ada semua itu berada ditangan Allah swt. Jadi kamu tidak akan dapat mengambil sesuatu yang berada ditangan Allah kecuali jika kamu memintanya, maka Dia pun akan memberikannya. Dan kumpulan kebaikan yang lain adalah doa.
Berarti pada bulan kemuliaan ini anda beribadah dengan ibadah yang paling mulia kepada Rabb Yang Maha Mulia. Rasulullah saw bersabda,  “Sesungguhnya Rabb kalian Maha Malu dan Maha Mulia. Dia malu untuk mengembalikan hamba-Nya yang sudah menengadahkan tangan kepada-Nya dalam keadaan tangan kosong (HR Abu Dawud, at-Turmudzi dan Ibnu Majah)
Allah sangat menyukai orang yang berdoa kepada-Nya. Karena itulah Allah memerintahkan untuk berdoa, sebab memang Allah tidak akan memerintahkan sesuatu yang tidak Dia sukai
Dan Tuhanmu berfirman, ”Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
Bahkan Allah sangat benci terhadap orang hang meninggalkan doa karena meremehkan doa tersebut atau karena sombong sehingga tidak mau berdoa.
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (l-Mukmin : 60)
Rasulullah saw pun menyatkan, ”Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan memurkainya (HR At-Turmudzi)
Seorang penyair berkata, “ Wahai kamu, janganlah kamu meminta suatu keperluan kepada manusia, mintalah zat yang pintunya tidak tertutup
Allah akan marah saat kamu tidak mau meminta kepda-Nya sedangkan manusia akan marah saat diminta
Allah swt mewahyukan kepada Nabi Daud,”Wahai Daud…demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tiada seorangpun dari hama-hama-Ku yang berdoa kepada-Ku, dimana Aku mengetahui hal tersebut dari niatnya hingga seluruh penghuni tujuh langit dan tujuh bumi memintakan untuknya, melainkan Aku mengetahui dari hal tersebut dari niatnya, melainkan penghuni langit akan memutuskannya dan Aku tidak peduli di lembah mana ia binasa”
Pengkhususan oleh Allah terhadap mereka untuk tidak menolak dia doa mereka, sebagai balasan bagi niat ikhlas pengharapan mereka dalam ibadah shaum mereka
Rasulullah saw pernah bersabda,  “Sesungguhnya orang yang shaum itu ketika berbuka memiliki (kesempatan) doa yang tidak akan ditolak (HR Ibnu Majah)
Periwayat hadis ini, Abdullah bin Amr Ibnul Ash ra. Pun biasa berdoa ketika berbuka shaum dan juga mengajak istri serta anaknya untuk berdoa (HR Ath. Thayalisi)
Hadiah bagi pelaku sahum ini tidak terbatas pada shum pada bulan Ramadhan. Semua pelaku shaum secara umum sama-sama punya kesempatan doa yang tak tertolak, sebagaimana sabda Nabi saw,
Ada tiga orang yang tidak akan tertolak doanya, yaitu pemimpin yang adil, pelaku shaum sampai ia berbuka dan doa seseorang yang terzalimi yang akan diangkat oleh Allah doanya itu dibawah awan pada hari kiamat nanti dan kemudian dibukakan untua pintu-pintu surga seraya dinyatakan oleh Allah (yang terjemahan maknanya): Demi Keagunganku, aku aja menolongmu, meskipun setelah sekian wakat! (HR Ahamd, at-Turmudzi dan ibnu majah)
Doa kepada Allah juga senantiasa diriingi permohonan akan pertolongan-Nya. Sebab ketika kita berdoa kepada Allah, sesungguhnya saat itu kita tengah meminta pertolongan kepada-Nya dan begitu juga ketika kita memohon pertolongan kepda-Nya, saat itu kita juga sedang berdoa kepadanya. Kondisi ini sesuai dengan firman Allah :
Hanya Engkaulah yang Kami Ibadahi dan hanya kepada-Mu Kami meminta pertolongan (AL-Fatihah : 5)
Rasulullah juga pernah bersabda kepada Ibnu Abas ra :
Apabila engkau ingin meminta, maka mintalah kepada Allah dan apabila engkau ingin memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah (HR Ahmad dan at-Turmudzi)
Firman Allah : “Dan mohonlah kepada Allah sebagaian dari karunia-Nya
(An-Nisa : 32)
Karunia Allah tersebut kita mohonkan baik dalam hal-hal yang banyak maupun sedikit, sebagaimana sabda Rasulullah saw
Hendaknya masing-masing kalin memohon seluruh kebutuhannya kepada Rabb-nya, sampai-sampai kebutuhan garam dan juga bahkan ia perlu memohon tali sandal kepada Rabb-nya apabila sandalnya itu terputus (HR at-Turmudzi, Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Saudara yang sedang shaum, ketika anda telah biasa memohon kepada Allah dala setiap saat, sesungguhnya Anda telah berhasil meraih kemengangan dalm segala kondisi dan ada pun telah sukses memperoleh hadiah-hadiah yang terjamin hanya dengan semata tulus berdoa secara tulus ikhlash, Rasulullah saw bersabda,
Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak dicampur oleh dosa serta pemutusan tali silaturahmi, melainkan Allah memberinya salah satu dari tiga perkara : menyegerakan pengabulan doa permintaannyam menundannya untuk (diberikan) di akhirat nanti, atau menggantinya dengan penyelamatan dari sebuah keburukan yang setimpal (HR Ahmad, Al Bukhari, AL Hakim)
Ibnu Atha’, berkata, “Janganlah kamu merasa putus asa pada saat ditunda semua permintaan yang diiringi dengan desakan dalam berdoa. Sebab Allah telah memberikan jaminan untuk mengabulkan doamu sesuai dengan yang Dia pilih untukmu, bukan yang kamu pilih untuk dirimu sendiri dan pada waktu yang Dia inginkan, bukan waktu yang kamu inginkan.
Yakinlah kalau doa kita pasti dikabulkan
Nabi saw bersabda,”Berdoalah kepada Allah swt dalam keadaan yakin doa kalian akan terkabul.” (HR Tirmizi, al-Hakim)
Al-Manawi berkata, ”Maksudnya adalah merasa optimis akan dikabulkan. Sebab jika orang yang berdoa tidak merasa optimis, berarti pengharapannya tidak sungguh-sungguh. Jika pengharapannya tidak sungguh-sungnguh, berarti doanya tidak ikhlas. Sebab harapan itulah yang menjadi motivator seseorang untuk memohon dan bagian cabang tidak bisa diidentifikasi tanpa mengindentifikasi hal yang dasar terlebih dahulu. Seseorang yang tidak berdoa kepada Rabbnya dengan penuh keyakinan bahwa Dia akan mengabulkannya, maka ketika doanya kalau begitu maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan (QS. Al-Hijr 36). Padahal ia lebih jahat dari manusia. Untuk menjawab permohonananya, Allah berfirman, “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang yang diberi tangguh sampau hari (suatu) waktu yang telah ditentukan.” (QS al-Hir 37-38)
Jangan minta segera dikabulkan
Nabi saw bersabda,”Allah akan mengabulkan doa salah seorang dari kalian selama ia tidak minta segera dikabulkan dengan berkata,”Aku sudah berdoa namun Allah swt belum mengabulkannya. (Asy-ayikhani, abu dawud & Tirmizi)
Orang yang minta doanya segera dikabulkan itu laksana orang yang menebar benih atau menanam pohon lalu ia menjaga dan menyiraminya. Namun saat pertumbuhannya melambat, ia meninggalkan dan mengabaikannya
Ibnu Jauzi berkata, ”Ketahuilah bahwa doa orang Mukmin itu tidak ditolak. Hanya saja terkadang dalam pandangan Allah swt, jika permintaannya tidak segera dikabulkan, maka itu akan lebih baik bagi si hamba atai permintannya diganti dengan yang lebih baik bagi si hamba atau permintaannya diganti dengan yang lebih baik lagi cepat atau lambat. Seyogyanya seorang mukmin tetap memohon kepada Rabbnya. Sebab Dia disembah dengan cara berdoa, sebagaiman Dia disembah dalam bentuk penyerahan diri dan pemberian kuasa dari hamba-Nya.
Jika kesabaran anda habis berarti  kita menjadi orang yang merugi, karena kita telah berlaku buruk kepada Allah swt, maka kita akan menjadi salah satu dari dua tipe menusia menjadi orang yang suka mengungkit kebaikan atau menjadi orang yang bakhil.
Ibnu Batahil mengomentari hadist tesebut, “Maknanya adalah ia merasa jenuh sehingga tidak mau berdoa lagi. Ia seperti orang yang berdusta dengan doanya atau menganggap doanya berhak dikabulkan. Maka jadilah ia seperti orang yang bakhil kepada Rabb yang Maha Mulia. Yang tidak akan pernah menjadi lemah oleh pengkabulan doa dan milik-Nya tidak akan pernah berkurang oleh pemberian yang dikaruniakan kepada hamba-Nya
Jangan biarkan rasa putus asa menyusup ke dalam hatimu saat doamu tidak segera dikabulkan. Jika ini terjadi, maka buyarkan perasaan ini dengan suatu harapan yang penuh semangat seraya berseru, ”Tekunlah dalam berdoa. Sesungguhnya orang yang terus menerus mengetuk pintu, maka pintu itu akan segera dibukakan baginya. Shaleh al-Muri sering berkata, ”Orang yang terbiasa mengetuk pintu, maka pintu itu akan segera dibuka untuknya.”

 http://majelisdhuhamk.wordpress.com/2012/08/08/doa-orang-yang-berpuasa-tidak-akan-ditolak/

No comments:

Post a Comment